Cerita Sejarah Dibalik Gelar El PichichiBeberapa musim belakangan La Liga Spanyol semakin populer di dunia. Selain prestasi yang diraih timnas Spanyol, tentu saja persaingan Messi dan Cristiano Ronaldo menjadi daya tarik tersendiri. Persaingan yang terjadi bukan hanya di level klub, namun juga tentang siapa yang akan jadi El Pichichi. Apa sih sebenarnya El Pichichi itu ?
Pecinta
La Liga Spanyol mungkin sudah tak asing dengan istilah El Pichichi. Istilah ini adalah sebutan untuk pencetak gol terbanyak dalam satu musim di La Liga. Trofeo Pichichi, piala ini diprakarsai oleh sebuah harian olahraga ternama di Spanyol,
Marca. |
Raul Gonzales dan trofi El Pichichi |
El dalam bahasa Spanyol bisa diartikan sebagai Sang atau Si, sementara Pichichi sendiri sebetulnya tidak ada dalam bahasa Spanyol. Mungkin beberapa belum tahu bahwa nama Pichichi ini diambil dari nama seorang pesepakbola asal Bilbao yaitu Rafael Moreno Aranzadi.
Pichichi : The Little Duck
Pemain bernama lengkap Rafael Moreno Aranzadi kelahiran 23 Mei 1892 ini, sejak kecil tumbuh dan besar di Bilbao. Sejak kecil Arazandi sudah menunjukkan bakatnya sebagai seorang striker mumpuni, dia dikenal dengan julukan
Pichichi yang berarti Little Duck. Julukan yang didapat dari teman-temannya saat m asih bermain bola di jalanan dulu, nama panggilan ini pun melekat hingga Aranzadi dewasa.
Dalam karir profesionalnya Pichichi bermain untuk Athletic Bilbao selama 10 tahun (1911-1921). Kariernya pun melesat dan Pichichi sukses merengkuh banyak gelar kala itu. Total dia mencetak 200 gol dari 170 pertandingan. Pada era Pichichi, Bilbao merengkuh gelar Copa sebanyak 4 kali (tiga diantaranya berturutan pada 1914, 1915, dan 1916). Di kompetisi regional sebanyak 5 kali. Raihan prestasi Bilbao terbilang hebat, karena pada masa itu kedua ajang ini sangat prestisius. La Liga (Primera Division maupun Segunda Division) belum ada waktu itu. Kesuburannya membuat ia dipanggil masuk timnas Spanyol, yang meraih perak pada Olimpiade 1920 di Belgia.
|
Gaya khas Pichichi |
Selain kesuburannya, Pichichi juga terkenal dengan penampilan eksentriknya. Ia selalu mengenakan penutup kepala setiap kali turun ke lapangan. Pada tahun 1913, publik Bilbao mengenang dia sebagai orang pertama yang membuat gol di San Mames. Pada pertandingan itu Bilbao melawan juara liga saat itu, Racing Club de Irun.
Namun masa-masa romantis itu hilang di 3 tahun terakhirnya bersama Bilbao. Pichichi kerap tampil buruk dan sering mendapat kritik dari fans Bilbao, hingga dia memutuskan pensiun di usia 27 tahun. Tentunya sangat mengecewakan jika harus mengakhiri karir dengan cara seperti itu. Namun karena kecintaannya terhadap sepakbola, Pichichi pun mengikuti pelatihan untu k menjadi wasit. Begitu tragis, sebelum dia benar-benar mendapat kesempatan itu, dia tiba-tiba terserang tifus dan meninggal pada usia 30 tahun (1922).
|
Tradisi meletakkan karangan bunga di patung Pichichi |
Itulah kisah The Little Duck, hingga kini banyak fans Bilbao yang lebih mengenang tentang kisah kematiannya, ketimbang semasa hidupnya. Di depan Stadion San Mames dibangun sebuah patung untuk mengenang dirinya. Dan ada sebuah tradisi yaitu semua tim yang bermain di stadio n San Mames untuk pertama kalinya, mereka akan meletakkan semacam persembahan kepada monumen Pichichi ini yang berupa karangan bunga untuk menghormatinya.
El Pichichi
Itulah alasan harian Marca memilihnya sebagai nama trofi. Trofi ini pertama kali diberikan Marca kepada pemain tersubur di La Liga mulai pada tahun
1953. Uniknya, striker pertama yang meraih Trofeo Pichichi adalah Telmo Zarra, yang juga adalah pemain Athletic Bilbao.
Jika kita melihat daftar para peraih El Pichichi, ada beberapa hal menarik, diantaranya adalah :
- Telmo Zarra adalah peraih El Pichichi terbanyak dengan 6 gelar.
- Real Madrid adalah peraih El Pichichi terbanyak dengan 25 gelar oleh 12 pemain.
- Pemain asli Spanyol memimpin dengan perolehan 53 gelar oleh 33 pemain.
- Alfredo Di Stefano peraih gelar beruntun terbanyak yaitu 4 kali (1955-56, 1956-57, 1957-58, 1958-59).
Persaingan antar klub di La Liga dan pe rsaingan memperebutkan El Pichichi, ditambah lagi para bintang besar yang ada di dalamnya, seakan menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta sepakbola. Dalam kurun waktu 4 tahun belakangan ini bahkan El Pichichi La Liga selalu meraih
Golden Boot. Tentunya ini adalah bukti sebuah kualitas dari La Liga itu sendiri.
Bagaimana dengan tahun ini ? Sejauh ini nama seperti Messi dan Cristiano Ronaldo masih menjadi favorit, namun nama Falcao rasanya patut diperhitungkan.
Ah, bahagianya kita bisa menikmati tontonan berkelas dunia cukup dari layar tv saja.
Sepaxbola