Muhammad Ali selalu berpantang seks sebelummemulai pertandingan tinju. Plato juga pernah menganjurkan kepada para pesertaolimpiade untuk menghindari seks sebelum kompetisi.
Tapi ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa halitu tidak selamanya berakibat baik. Nyatanya, orgasme dapat membantu meredakannyeri otot. Peningkatan hormon seks bahkan dapat membantu meningkatkan kekuatanpria.
Beberapa atlet berpendapat bahwa frustasiakibat kurang seks dapat meningkatkan agresivitas saat pertandingan. Tapireview dari penelitian mengenai olahraga dan seks mengatakan sebaliknya. Dalam4 peneltian terpisah yang menguji kekuatan aerobik dan kapasitas oksigenmaksimal, atlet yang aktif secara seksual tampaknya lebih unggul.
"Salah satu alasan banyak atlet tidakmelakukan hubungan seks pada malam sebelum pertandingan bukan karena seks itusendiri, tetapi karena hal yang menyertai seks seperti pesta, makan besar danminum. Tidak ada yang salah dengan seks yang sehat, tetapi pastikan untuk tidurnyenyak setelahnya," kata Ian Kerner, PhD, terapis seks dan penulis buku'She Comes First, He Comes Next and Be Honest, Youre Not that into Him Either'seperti dilansir Greatist.com.
Seks tidak mengganggu kondisi mental paraatlit. Dalam sebuah penelitian, peneliti memberikan serangkaian tes konsentrasidan tes atletik kepada atlet daya tahan dan atlet angkat besi setelahberhubungan seks.
Peneliti menemukan bahwa melakukan hubunganseks sebelum menjalani tes tidak mengganggu konsentrasi. Tapi penelitian inijuga menemukan bahwa melakukan hubungan seks dalam waktu 2 jam sebelum tesmembuat tingkat perhatian subyek berkurang.
Penelitian lain menunjukkan bahwa peningkatanhormon seks testosteron pada pria mampu memberikan keunggulan bagi atlet.Sebuah penelitian menemukan bahwa testosteron yang dilepaskan selama orgasmemembantu memperkuat otot dan kekuatan kaki. Tetapi dorongan testosteron inididapat dari suplemen, bukan dengan bercinta.
Namun, peneliti lainnya telah menemukan bahwamelakukan hubungan seks juga dapat meningkatkan kadar testoteron. Jadi tidakada salahnya untuk mencobanya.
Pada wanita, efek bercinta juga baik. Parailmuwan menemukan bahwa orgasme wanita dapat menghentikan pelepasan sinyalsaraf pemancar rasa sakit sampai 24 jam. Mekanisme ini dapat membantumeringankan nyeri.
Ketika meneliti efek psikologis seks danpengaruhnya terhadap performa atletik, penelitian yang ada masih kurang.Nampaknya anggapan bahwa seks berakibat buruk bagi kemampuan mental juga hanyapendapat pribadi.
Jika atlit merasa gelisah dan sulit tidursebelum perlombaan, maka seks mungkin dapat membantu. Tapi jika seks justrudapat membuat kelelahan, maka ada baiknya menunggu setelah pertandinganberakhir baru bercinta.
sumber : detik