Alergi adalah suatu reaksi abnormal di manatubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadapbahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik). Dengan kata lain, tubuhmanusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang olehtubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang lain.
Reaksi alergi tidak bisa ditebak, bisa sajadetik ini Anda baik-baik saja dan beberapa jam kemudian Anda harus terbaringlemah di rumah sakit. Anda mungkin memiliki obat-obatan untuk membantumengatasi alergi. Namun, percayakah Anda tentang mitos-mitos mengenai alergi?Berikut beberapa fakta yang dapat membantu Anda memisahkan mana yang fakta danhanya mitos, seperti yang dikutip dari Health Me Up.
Mitos 1: Anda Membutuhkan Bantal dan SpreiKhusus Untuk Menangkal Alergi
Harap jangan tertipu dengan strategi pemasaranini! Tidak ada bantal yang benar-benar bebas dari debu, jamur atau residu lain,kecuali Anda tidur dalam sebuah bola plastik. Salah satu cara untuk mengurangidebu di tempat tidur adalah dengan mencuci sprei dengan air panas dan vakumkamar Anda secara teratur.
Mitos 2: Semua Hewan Peliharaan dapatMenyebabkan Anda Alergi
Tidak juga, hanya hewan peliharaan yanghypoallergenic yang dapat memacu reaksi alergi. Apa yang mempengaruhi reaksialergi Anda sebenarnya bukan bulu dari hewan peliharaan. Tetapi hewan yang sukamenjilat badannya dengan lidah dan air liur. Hewan adalah pembawa serbuk sari,debu dan jamur. Jadi jika Anda memiliki hewan peliharaan, mandikan anjing ataukucing secara teratur dan keringkan bulunya sampai benar-benar kering, karenabulu yang lembab akan membuat reaksi alergi Anda memburuk.
Mitos 3: Alergi Sebuah Fase Sementara danTidak Mengakibatkan Kematian
Alergi dapat mematikan jika Anda terkena shockanafilaksis, yang mengakibatkan mati lemas. Banyak acara televisi yang seringmemperlihatkan hal ini. contohnya, seseorang yang tidak sengaja mengonsumsikacang tanah, tekanan darahnya turun, lidah dan tenggorokan membengkak,sehingga sulit untuk bernafas. Guncangan ini adalah hasil akibat dari alergimakanan, obat atau sengatan serangga dan perhatian medis diperlukan dengansegera.
Mitos 4: Alergi Terhadap Susu
Alergi susu bisa saja terjadi, hanya jika Andaseorang bayi. Reaksi alergi terhadap susu ini umumnya hanya terjadi ketika Andamasih kecil, tetapi jenis alergi ini bisa diatasi dengan semakin bertambahnyausia. Anda tidak bisa menyamakan alergi susu dengan intoleransi laktosa. Alergimempengaruhi sistem kekebalan tubuh, namun tidak begitu dengan enzim danlaktase.
Mitos 5: Tidak Masalah Dari Mana Sumbernya
Susu sapi, telur, kacang, gandum, kedelai,ikan, kerang dan biji-bijian adalah beberapa jenis makanan dari alam yangpaling mudah menimbulkan reaksi alergi. Satu hal yang perlu diperhatikan:alergi disebabkan oleh protein dalam makanan dan bahan kimia pada makanan.
Mitos 6: Konsumsi Makanan yang Memicu AlergiSelama Kehamilan, Akan Menyebabkan Anak Ikut Alergi
Hal ini masih belum pasti, ada kemungkinan50:50 dan dokter juga belum memberikan jawaban yang pasti untuk hal ini.Beberapa penelitian mengatakan alergi makanan sebenarnya tidak melampauiplasenta dan ASI, namun beberapa dokter menyarankan, lebih baik ibu hamilmenghindari makanan yang bisa menyebabkan reaksi alergi. Kami anjurkan Andauntuk tetap mengikuti saran dokter selama masa kehamilan.