Bidone d'ORO - Tempat Sampah Emas untuk Pemain Terburuk Seri-ABallon d'Or, rasanya para pecinta sepakbola pasti sudah familiar dengan istilah ini. Sebuah penghargaan untuk pemain terbaik di Eropa. Jika lazimnya sebuah penghargaan diberikan untuk yang berprestasi, Italia punya penghargaan untuk yang dianggap gagal, Bidone d'ORO.
|
Tempat Sampah Emas |
Bidone d' ORO
Jika kita artikan secara langsung, bidone d'ORO adalah tempat sa mpah emas. Tempat sampah identik dengan tempat untuk hal yang tidak berguna, sedangkan emas identik dengan hal yang mahal dan istimewa. Sungguh sebuah penghargaan yang sungguh menohok untuk si penerimanya.
Meski secara umum Bidone d'ORO adalah penghargaan untuk pemain terburuk, namun faktanya penghargaan ini juga merujuk pada pemain bintang atau pembelian mahal yang dianggap gagal. Maka tak mengherankan kalau beberapa pemain besar pernah jadi pemenangnya.
Pertama kali Bidone d'ORO muncul adalah di tahun 2003. Awalnya ide ini diprakarsai oleh sebuah acara olahraga di Italia. Catersport, Radio 2. Sejak saat itu, penghargaan ini selalu konsisten diberikan tiap tahunnya.
Mekanisme pemilihannya kira-kira seperti ini. Radio 2 melalui salah satu programnya Catersport, akan mengumumkan 10 nominasi yang sudah ditentukan sebelumnya oleh para jurnalis dan pakar sepak bola. Selanjutnya juaranya akan dipilih melalui poling pendengar melalui telepon, inter net dan SMS.
And the winner is ...
Seperti sebuah kutukan, sang penerima penghargaan ini biasanya akan semakin terpuruk di musim selanjutnya, bahkan beberapa nama kemudian malah menghilang dari
Liga Italia Serie A musim berikutnya.
Berikut adalah daftar nama para pemenang sejak pertama kali Bidone d'ORO di gelar.
2003 : Rivaldo - AC MilanSeolah bagaikan bintang yang redup, ia kerap dihantam cedera bersama Milan. Secara statistik dia hanya mampu mencetak 5 gol dari 22 pertandingan.
Setelah menerima Bidone d'ORO ia meninggalkan Italia di musim selanjutnya.
2004: Nicola Legrottaglie - JuventusPergantian pelatih dari Marcello Lippi ke Fabio Capello seakan menjadi petaka. Di era Capello, Legrotagglie jarang mendapat kesempatan. Setelah menerima Bidone d'ORO ia dipinjamkan Juventus ke Bologna.
20 05: Christian Vieri - AC MilanMenyeberang dari Inter Milan ke AC Milan, gagal meneembus tim utama, dan hanya mencetak 1 gol dari 8 pertandingan. Setelah menerima Bidone d'ORO ia pindah ke Monaco di musim selanjutnya.
2006 - 2007 Adriano - Inter MilanMusim 2005 seakan jadi puncak karir. Sejak kematian ayahnya ia larut dalam alkohol dan sering berada di klub malam. Setelah dua musim berturut-turut terpuruk dan meraih Bidone d'ORO, ia dipinjamkan ke Sao Paulo di musim selanjutnya.
2008: Ricardo Quaresma - Inter MilanBersinar di Portugal, tapi tidak di Italia. Meski sering tampil impresif, ia jarang mendapat kesempatan bermain di tim utama. Bakat muda ini pun harus merasakan Bidone d'ORO, dan ternyata dipinjamkan ke Chelsea di musim selanjutnya.
2009: Felipe Melo - JuventusPemain berharga 18 juta Euro ini bersinar ditengah musim pertama, namun performanya terus menurun. Hin gga Bidone d'ORO pun "dimenangkannya", ia dipinjamkan ke Galatasaray di musim selanjutnya.
2010: Adriano - AS RomaKembali ke Italia, badai cedera membuatnya hanya mampu tampil 5 kali. Seakan seperti kutukan, Adriano terpilih lagi menjadi Bidone d'ORO. Di musim selanjutnya ia pulang ke Brazil.
2011: Diego Milito - Inter MilanMenghantarkan timnya meraih treble winner di musim sebelumnya. Lalu cedera memaksanya absen hampir satu musim. Hingga akhirnya Bidone d'ORO diterimanya. Uniknya, Milito berhasil bangkit dan sampai sekarang masih bersinar di Inter.
Dari total 10 kali di gelar, Inter Milan adalah klub penyumbang terbanyak dengan 4 kali. Dan untuk
edisi 2012, pemenangnya adalah...
Alexandre Pato (AC Milan)
|
Semangat, bro! |
Sepaxbola